Sabtu, 23 Maret 2024

Literatur Review 3 Jurnal

Nama : Melita Melandri

NPM : 202246500356

Kelas : R4E

Tugas : Kajian Seni Rupa dan Desain

Peran Fotografi Dalam Komunikasi Visual

Sejak kemunculan fotografi di abad ke- 19, telah memperkaya dan mempengaruhi seni visual , awalnya berfungsi sebagai alat bantu dalam seni lukis namun kemudian berkembang menjadi media ekspresi seni tersendiri. Perkembangan teknologi membawa revolusi dalam fotografi, mengubahnya dari sekedar dokumentasi menjadi ekspresi seni yang memerlukan aspek ide, teknik, dan pesan untuk dianggap sebagai karya seni yang baik.

Media fotografi saat ini sudah sejajar dengan seni lainnya, seperihalnya dengan apa yang dikatakan Beckman yang menyatakan dalam salah satu uraianya dalam judul Photography is Art (2004). “Photography has strunggled, through one and a half centuries, now, to place itself as a fine art” ( fotogtafi telah berkembang, melalui satu setengan abad, sekarang, menepatkan diri sebagai seni murni). Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan Prakel (2006: 148) yang menjelaskan bahwa “The artist-photographer uses the photographic medium as a vehicle for creative self-expression and their work is often highly constructed to produce particular meanings”. Dapat diartikan jika seorang fotografer seni menggunakan media fotografi sebagai alat untuk ekspresi kreatif diri dan hasil karya mereka seringkali dibuat untuk menghasilkan makna tertentu.

Sebuah karya foto dapat dikatakan sebagai karya seni jika di dalamnya tidakhanya sekadar menampilkan gambar saja, namun juga harus dilandasi dengan gagasan/ pikiran terhadap gejala yang ditangkap oleh seorang fotografer ke dalam bentuk yang artistik. Dalam foto yang mempunyai nilai seni, terdapat beberapa aspek yang saling berkaitan satu dengan lainnya. seperti pada aspek ide yang mengajarkan fotografer dapat jeli melihat gejala-gejala sekitarnya dan menjadikanya ide dalam berkaryanya, dengan mengunakan aspek teknik yang membuat fotografer dapat memperhitungkan aperture, shutter speed dan ISO dalam membidik suatu objek. Ide yang dituangkan melalui teknik yang tepat dapat memperlihatkan dengan jelas mengenai kandungan pesan yang ingin disampakain. Itulah review dari jurnal pertama

Seni fotografi adalah lebih dari sekedar pencatatan realitas, ini merupakan bentuk seni kompleks yang menawarkan makna dan pesan melalui gambar kualitas sebuah foto tidak hanya bergantung pada ketajaman gambar, melainkan juga pada pencahayaan yang tepat dan komposisi yang harmonis. Komposisi yang merujuk pada susunan elemen dalam suatu frame, adalah kunci untuk menyampaikan pesan secara efektif dan menciptakan dampak yang lebih besar. Kepekaan fotografer terhadap subjek dan penggunaan komposisi yang menarik adalah vital dalam menciptakan foto yang tidak hanya menyimpan kenangan tetapi juga menyajikan keindahan dan pesan. Eksplorasi dalam komposisi dan keterampilan teknis diperlukan untuk menghasilkan foto yang menarik, membuat fotografi menjadi media yang mendalam dan ekspresif.

Fotografi berpengaruh pada seni dan desain Salah satu akibat perkembangan fotografi, adalah terjadinya pergeseran tujuan berkesenian. Pada saat fotografi semakin digemari secara meluas oleh masyarakat maka terjadi demokratisasi dalam kemampuan memindahkan realita ke dalam bentuk dua dimensional, yang sebelumnya hanya dimiliki oleh seniman. Beberapa seniman mulai berpikir untuk memanfaatkan seni (lukis) tidak sekedar sebagai media untuk memindahkan realita, tetapi sebagai media pengungkap realita yang dilihat secara kreatif, yang tidak mampu diungkapkan oleh fotografi. Dalam bidang desain penemuan fotografi kemu- dian berkembang dalam teknologi cetak. Langkah pengembangan berikut adalah bagaimana mencetak foto full-color. Ilustrasi berwarna pertama yang dicetak secara fotomekanis dilakukan oleh sebuah majalah di Perancis tahun 1881. Selama tahun 1880-an dan 90-an

Para ahli telah melakukan serangkaian studi mengenai persepsi manusia tentang nilai keindahan pada karya seni. Berdasarkan hasil pengkajian mereka, ada dua pandangan besar tentang keindahan, yaitu keindahan yang bersifat objektif dan subjektif. Keindahan bersifat objektif adalah keindahan yang muncul dan memancar dari wujud atau tampilan karya seni yang diperoleh berdasarkan kesepakatan akan simbul dan perasaan kolektif dalam bentuknya.

Komposisi adalah rangkaian elemen gambar dalam suatu ruang/format. Dengan komposisi yang baik, foto akan lebih efektif menampilkan pesan pembuatnya dan menimbulkan dampak yang lebih kuat. Pemilihan komposisi merupakan pilihan pribadi fotografer. Mungkin tidak akan pernah ada kamera yang memberi tanda peringatan jangan memotret jika pemotret membuat foto dengan komposisi salah. Jadi, komposisi foto merupakan salah satu cara bagaimana fotografer megekspresikan dirinya. Tidak ada panduan buku yang dapat digunakan untuk mengatur komposisi sebuah foto karena setiap fotografer bisa mengatur komposisi gambar menurut pandangannya terbaiknya, dan ini adalah review jurnal kedua

Berikut sedikit review dari jurnal ketiga. Karya seni, termasuk fotografi sering mengandung pesan atau ide yang ingin disampaikan kepada pengamat. Makna dari sebuah foto dapat berbeda beda, tergantung pada interpretasi fotografer dan pengamat namun, karena fotografi merupakan media visual dua dimensi, terkadang pesan yang inigi disampaikan oleh fotografer tidak selalu dapat dipahami dengan pasti oleh pengamat. Perbedaan interprestasi ini umum dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan prespektif yang beragam dari masing masing individu. Fotografi sering digunakan sebagai infomasi visual untuk melengkapi artikel, cerita, atau penjelasan, berfungsi sebagai dukungan atau klarifikasi informasi.

Dalam mengomentari sebuah karya seni, makna dan pesan dari sebuah karya bisa di terjemahkan dan bisa dipahami dalam berbagai komentar dan prediksi, yang disebabkan dengan alasan-alasan yang sempat dibahas sebelumnya. Salah satu pengukuran yang bersifat massal atau berjumlah relatif banyak dalam merespon sesuatu, mungkin salah satunya adalah kebudayaan, karena berada di lingkungan yang sama, berada di waktu yang sama dan berada di kondisi geografis yang sama juga, akan memicu kecenderungan untuk lebih berpola pikir yang sama, atau mirip, dalam suatu masyarakat budaya. Karya fotografi yang sempat menggeser kejayaan karya lukis ilustrasi di masa lalu, memang telah menguasai dan menjadi sangat diandalkan dalam bidang komersial dan publikasi, baik di majalah, koran poster dan media cetak lainnya. Namun seiring dengan perkembangan waktu juga, dimana banyak perkembangan tehnologi dimana media cetak makin tergeser menjadi media digital, fotografi makin umum digunakan dalam banyak aspek dengan tujuan yang beraneka ragam. Terutama sejak masa pandemi disemua lapisan dunia, yang menggeser banyak sekali media cetak menjadi media digital karena tuntutan protokol kesehatan.

Penyebab dari keberadaan karya fotografi yang masih menjadi andalan di bidang komersial, pada dasarnya disebabkan karena visual yang ditampilkan dalam karya dua dimensi fotografi tadi, benar-benar memindahkan tampilan visual yang sangat mirip dengan objek tiga dimensinya. Sehingga banyak pengamat yang lebih merasakan bahwa komunikasi melalui karya fotografi terlihat lebih nyata dan langsung. Tampilan yang mudah dipahami secara visual, memudahkan pengamat untuk membayangkan cerita atau narasi, proses dan juga suatu perangkat dengan lebih nyata, dibandingkan bila ditampilkan sebagai karya ilustrasi.

Kesimpulan

Kesimpulan saya mengenai ke tiga jurnal diatas. Sejak kemunculan fotografi pasa abad ke- 19, telah berkembang dari sekedar alat dokumentasi menjadi salah satu bentuk seni visual yang paling berpengaruh. Fotografi tidak hanya berfungsi untuk merekam momen atau menyimpan kenangan, tapi fotografi sebagai seni mampu menyajikan keindahan, mengkomunikasikan pesan, dan emosi yang tergambar. Dan dalam satu karya seni memiliki banyak pesan dan makna karna dilihat dari presepsi yang berbeda beda.

Senin, 04 Maret 2024

Mendeskripsikan Diri

Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan diri saya sendiri, pertama perkenalkan nama saya Melita Melandri mahasiswa semester 4 jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Saya mengidentifikasi diri saya sendiri sebagai seorang ambivert, yang mana saya bisa merasa nyaman saat berbaur dengan orang lain tapi saya juga dapat merasa nyaman saat menikmati waktu sendiri. Kelebihan dari sifat saya yang ambivert adalah mampu menjadi orang yang fleksibel lalu dapat menjadi pendengar yang baik, lalu saya memiliki minat terhadap Desain Komunikasi Visual (DKV) terutama pada bidang fotografi saya merasa dapat mengekspresikan diri melalui potret potret yang saya tangkap. Karna sebuah foto dapat menyampaikan perasaan, pikiran, dan pandangan tentang suatu hal yang tak harus selalu diungkapkan dengan kata-kata.

Literatur Review 3 Jurnal

Nama : Melita Melandri NPM : 202246500356 Kelas : R4E Tugas : Kajian Seni Rupa dan Desain Peran Fotografi Dalam Komunikasi Visual Sejak kem...